Minggu, 06 September 2009

AL ALIMUL ALLAMAH AL ARIF BILLAH SYEKH MUHAMMAD NAFIS BIN IDRIS BIN HUSEIN AL BANJARI


Muhammad Nafis bin Idris bin Husein, demikianlah nama lengkapnya, ia lahir sekitar tahun 1148 H.11735 M., di kota Martapura, sekarang ibukota Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, dari keluarga bangsawan atau kesultanan Banjar yang garis silsilah dan keturunannya bersambung hingga Sultan Suriansyah (1527-1545 M.) Raja Banjar pertama yang memeluk agama Islam, yang dahulu bergelar Pangeran Samudera.

Silsilah lengkapnya adalah: Muhammad Nafis bin Idris bin Husein bin Ratu Kasuma Yoeda bin Pangeran Kesuma Negara bin Pangeran Dipati bin Sultan Tahlillah bin Sultan Saidullah bin Sultan Inayatullah bin Sultan Musta’in Billah bin Sultan Hidayatullah bin Sultan Rahmatullah bin Sultan Suriansyah.

Muhammad Nafis hidup pada periode yang sama dengan Syeikh Muhammad Arsyad al-Banjari. Dan diperkirakan wafat sekitar tahun 1812 M. dan dimakamkan di Mahar Kuning, Desa Binturu.

sebagaimana ia tuliskan dalam catatan pendahuluan pada karya tulisnya “ad-Durrun Nafis” (….. dia yang menulis risalah ini… yaitu, Muhammad Nafis bin Idris bin al-Husein, yang dilahirkan di Banjar dan hidup di Makkah).

Di antara guru-gurunya yang tercatat dalam bidang ilmu tasauf di Haramain adalah:

1. Syeikh Abdullah bin Hijazi asy-Syarqawi al-Azhari.
2. Syeikh Shiddiq bin Umar Khan.
3. Syeikh Muhammad bin Abdul Karim as-Samani al-Madani.
4. Syeikh Abdur Rahman bin Abdul Aziz al-Maghribi.
5. Syeikh Muhammad bin Ahmad al-Jawhari.
6. Syeikh Yusuf Abu Dzarrah al-Mishri.
7. Syeikh Abdullah bin Syeikh Ibrahim al-Mirghani
8. Syeikh Abu Fauzi Ibrahim bin Muhammad ar-Ra’is az-Zamzami al-Makki.

Di antara kitab karangan beliau adalah :

1. Kanzus Sa’adah. Yaitu kitab yang berisi tentang istilah-istilah ilmu tasauf. Kitab ini belum pernah dicetak masih berupa manuskrip.
2. Ad-Durrun Nafis. Yaitu kitab yang berisi tentang pengesaan perbuatan, nama, sifat dan zat Tuhan.

Kitab ad-Durrun Nafis yang pada mulanya dikarang hanya untuk memenuhi permintaan kawan-kawan, namun pada akhirnya banyak diminati dan tersebar luas ke pelosok Nusantara bahkan sampai negara-negara di Timur Tengah dan Asia Tenggara.

Menurut seorang yang kasyaf mengatakan bahwa kitab ad-Durrun Nafis berisi bagian dari ilmu para wali Allah, barangsiapa mempelajarinya, maka ia akan dicatat oleh para wali sebagai bagian dari mereka. Ini merupakan salah satu karamah dari penyusunnya yaitu Syeikh Muhammad Nafis.

Di satu pihak kitab itu dilarang atau diharamkan menggunakannya, di pihak lain ternyata lebih banyak surau ataupun masjid serta di rumah-rumah orang yang mengajarkannya. Bahkan KH. Haderanie HN., seorang ulama di Surabaya berusaha menyalin ke dalam huruf latin kitab tersebut, yang diberi kata sambutan oleh seorang ulama dan tokoh atau ahli politik Islam Indonesia, KH. Dr. Idham Chalid. ad-Durr an-Nafis yang disalin ke dalam huruf latin itu diberi judul Ilmu Ketuhanan Permata Yang Indah (ad-Durrun Nafis).

Rabu, 26 Agustus 2009

AL-ALIMUL ALLAMAH AL-ARIF BILLAH AS-SYEKH MUHAMMAD ARSYAD BIN ABDULLAH AL-BANJARI

 DATO KALAMPAYAN jadi sebutan. pengarang SABILAL MUHTADIN yang populer di dunia islam baik di indonesia pun di negeri islam lainnya.dan kealiman beliau di wariskan ke anak-cucu beliau hingga sekarang












                  

                               
           

AL-ALIMUL ALLAMAH AL-ARIF BILLAH AS-SYEKH ABDURRAHMAN SIDDIQ BIN MUHAMMAD AFIF AL-BANJARI

Dato hidayat juga sebutan beliau karena bermukim di hidayat-sapat (Tembilahan-RIAU). adalah zurriat dato kalampayan.Dan di antara kita-kitab karangan beliau adalah :
- ASRAR-RISOLAH
- AMAL MAKRIFAT.
- AQOIDUL IMAN.
- SYAIR IBARAT DAN KHABAR KIAMAT
-  DLL

AL-ALIMUL ALLAMAH AL-ARIF BILLAH AS-SYEKH MUHAMMAD ZAINI BIN ABDUL GHANI (sekumpul-martapura.KALSEL)

Seorang ulama kharismatik,pengajian beliau di hadiri ribuan kaum muslimin-muslimat baik dalam negeri maupun luar negeri.Beliau juga adalah zurriat dato kalampayan. semoga  ALLAH TAALA  sentiasa mengangkat  derajatnya..amien.  Sungguh  beliau jadi  kerinduan  bagi  orang-orang yang mencintainya.

Sabtu, 22 Agustus 2009

"SIBUK MENGURUS HATI"

Suatu ketika, seorang Arab datang ingin berguru kepada Abu Said Abul Khair, seorang tokoh sufi yang terkenal karena karamahnya
dan gemar mengajar tasawuf di pengajian-pengajian. Rumah guru sufi itu terletak di tengah-tengah padang pasir. Ketika orang itu tiba, Abul Khair sedang memimpin majlis simaan (acara mendengarkan orang membaca doa, -red.) di tengah para pengikutnya. Waktu itu Abul Khair membaca Al-Fatihah. ia tiba pada ayat: ghairil maghdubi alaihim, wa laz zalim. Orang Arab itu berfikir, ''?Bagaimana mungkin aku boleh berguru kepadanya. Baca Al-Quran saja, ia tidak boleh. Orang itu mengurungkan niatnya untuk belajar kepada Abul Khair. Begitu orang itu keluar, ia dihadang oleh seekor singa padang pasir yang buas. Ia mundur tetapi di belakangnya ada seekor singa lain yang menghalanginya. Lelaki Arab itu menjerit keras karena ketakutan. Mendengar teriakannya, Abul Khair turun keluar meninggalkan majlisnya. Ia menatap kedua ekor singa itu dan menegur mereka, Bukankah sudah kubilang jangan ganggu para tamuku!? Kedua singa itu lalu bersimpuh di hadapan Abul Khair. Sang sufi lalu mengelus telinga keduanya dan menyuruhnya pergi. Lelaki Arab itu kehairanan, Bagaimana Anda dapat menaklukkan singa-singa yang begitu liar? Abul Khair menjawab, Aku sibuk memperhatikan urusan hatiku. Untuk kesibukanku memperhatikan hati ini, Tuhan menaklukkan seluruh alam semesta kepadaku. Sedangkan kamu sibuk memperhatikan hal-hal lahiriah, karena itu kamu takut kepada seluruh alam semesta.

"TAKUT MATI"

Seorang pejabat bertanya pada seorang sufi "wahai Abu Hazim,mengapa saya merasa takut mati"? "karena anda telah merusak akhirat dan membangun dunia anda. Karenanya anda merasa takut untuk pindah dari tempat yang sudah di bangun ke tempat yang rusak". Itulah salah satu cuplikan dialog seorang sufi dan pejabat. Seorang sufi adalah manusia yang memiliki kualitas kearifan,yang di tuangkan dalam suatu dialog. Tidak jarang si penanya melontarkan persoalan yang spontan dan sulit di duga. Sebaliknya,sang mursyid tanpa di duga pula menjawabnya dengan tepat dan lugas,dan arif. Berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, dialog-dialog sufi ini mudah menyentuh hati, menyiram kalbu bagi siapa saja yang ingin menyucikan diri.

"MARHABAN YAA RAMADHAN"

Bulan puasa bulan ramadhan. Bulan ampunan penuh keberkatan. Hai orang beriman wajib kerjakan. Agar beroleh taqwa sebutan. Ibadah sunat jangan tinggalkan. Karna Pahala ALLAH lipatgandakan. Siang dan malam tiada luang. Moga mendapat berkat ampunan. Ayuhai..tua dan muda. Laki-laki wanita serta. Hendaklah sentiasa ingat padanya. Siang malam tiada lupa.. Tandanya engkau cinta padaNYA.